Belalang Sembah
August 16, 2012
|

belalang
sembah
Belalang sembah yang mempunyai beberapa nama
umum, yaitu Praying Mantis (belalang sembah,
mungkin karena pose kaki depannya seperti orang menyembah), cengcorang/
congcorang (istilah orang Sunda), walang kekek/ kadung (ini istilahnya orang
Jawa Tengah), atau belalang sentadu. Pada umumnya, orang mengenal belalang ini
sebagai pemangsa (predator) yang amat ganas.
CIRI-CIRI BELALANG SEMBAH
Ciri-ciri yang dimiliki
belalang sembah adalah memiliki 3 pasang kaki. Dua pasang kali belakang
digunakan untuk berjalan sedangkan sepasang kaki depan berguna untuk menangkap
mangsa. Kaki depannya sangat kuat dan berukuran paling besar dengan sisi bagian
dalamnya berduri tajam yang berguna untuk mencengkeram mangsanya. Belalang
sentadu adalah salah satu dari segelintir serangga yang dapat memutar kepalanya
hingga 180 derajat.
Belalang sembah
adalah serangka pemangsa tingkat tinggi dan merupakan serangga karnivora
yang makan segala macam serangga dan terkadang bersifat kanibal. Mereka
biasanya diam dan menunggu korban mereka dengan tungkai-tungkai depan dengan
posisi yang diangkat ke atas. Serangga ini mempunyai cara kamuflase atau
penyamaran yang baik, ada yang mirip seperti daun, ranting, bunga dan
sebagainya, sehingga tidak dikenali oleh mahluk yang lainnya, termasuk
mangsanya.
Belalang sembah atau belalang
sentadu sangat selektif dalam memakan mangsanya. Serangka ini tidak memakan
semua bagian tubuh mangsanya dan seringkali menyisakan kaki, sayap dan beberapa
bagian tubuh lain yang tidak disukai.
MANFAAT DAN HAL
UNIK BELALANG SEMBAH
Belalang sembah sangat berguna
sebagai pengontrol biologik, sering digunakan sebagai predator di kebun-kebun
untuk mengendalikan serangga-serangga yang bersifat hama.
Yang paling unik sekaligus
menyeramkan adalah kebiasaannya dalam bercinta. Sang belalang sembah betina
akan segera memakan kepala sang belalang jantan begitu perkawinan usai. Jadi
seekor belalang sembah jantan selama hidupnya hanya akan mengalami satu kali
perkawinan dan satu kali seks untuk kemudian mati menjadi mangsa sang belalang
betina. Demi cinta, walang kekek (belalang sembah) ini rela mati di tangan
pasangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar